Bismillahirahmanirahim..
Langkah yang bukan atas kemahuan.. langkah
yang tiada pilihan melainkan melangkah.. langkah yang berat.. langkah
yang penuh ranjau berduri.. langkah inilah yang terbaik saat ini biarpun
tiada kekuatan namun harus melangkah juga.. langkah yang memohon sejuta
rahmat dan perlindungan.. langkah yang penuh bererti.. Langkah yang
penuh cerita dan rahsia.. Langkah yang penuh harapan..
"Seketika kita mematikan langkah ketika itulah kita seperti orang yang sudah mati.."
Langkah
tiada memberi jawapan namun langkah menuju kepada suatu jawapan..
langkah diteruskan untuk menyambung langkah yang baru.. Langkah yang
lalu tidak pernah sumbang malahan kesumbangan itu merentap jalan baru yg
lebih baik.. langkah itu jgn diremehkan jgn dikesalkan kerana itu
adalah yang terbaik ketika itu..
"Sesungguhnya
kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk manusia dengan
membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk, maka (petunjuk itu)
untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia
semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri dan kamu sekali-kali
bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka." (Az-Zumar:41)
"Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang
belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah
Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu
yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (Az-Zumar:42)
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan". (Az-Zumar: 44)
Langkah itu penuh harapan namun harapan bukan kerana langkah itu.. Langkah itu langkah yang ditentukan.. Langkah itu tiada disertakan dengan kemahuan langkah itulah langkah yang ....... Langkah demi langkah tiada yang dapat memberi berita melainkan melangkah memerhatikan cerita..
"Bahkan
mereka mengambil pemberi syafaat selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah
(kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan
tidak berakal?" (Az-Zumar:43)
Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya lah kamu dikembalikan". (Az-Zumar: 44)
Maka
apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami
berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi
nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian,
tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az-Zumar:49)
"Dan
tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki dan
menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang
beriman." (Az-Zumar:52)
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar:53)
"Dan
kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum
datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)."
(Az-Zumar:54)
"Dan
ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak
menyedarinya," (Az-Zumar:55)
Langkah itu penuh harapan namun harapan bukan kerana langkah itu.. Langkah itu langkah yang ditentukan.. Langkah itu tiada disertakan dengan kemahuan langkah itulah langkah yang ....... Langkah demi langkah tiada yang dapat memberi berita melainkan melangkah memerhatikan cerita..
Langkah ini tidak melangkah kerana itulah langkahnya.. Langkah yang bukan menentukan langkah namun penentuan itulah langkah.. Langkah yang penuh persoalan dan tanda tanya mengapa langkah ini yang diatur..
Janganlah langkah ini disalah ertikan.. Belum difahami tidak bererti langkah ini sumbang.. Belum dikuasi tidak bererti langkah ini condong.. Belum berakhir langkah ini selagi ditetapkan terus melangkah tanpa ada kemahuan dan pilihan dari terus melangkah..
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada kami: Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia. Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Shahih Muslim)
Janganlah langkah ini disalah ertikan.. Belum difahami tidak bererti langkah ini sumbang.. Belum dikuasi tidak bererti langkah ini condong.. Belum berakhir langkah ini selagi ditetapkan terus melangkah tanpa ada kemahuan dan pilihan dari terus melangkah..
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah bersabda: Ketika seorang dari kalian memandang orang yang melebihi dirinya dalam harta dan anak, maka hendaklah ia juga memandang orang yang lebih rendah darinya, yaitu dari apa yang telah dilebihkan kepadanya. (Shahih Muslim)
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. sebagai orang yang jujur dan dipercaya bercerita kepada kami: Sesungguhnya setiap individu kamu mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya selama empat puluh hari (sebagai nutfah). Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menulis empat perkara yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya serta apakah ia sebagai orang yang sengsara ataukah orang yang bahagia. Demi Zat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kamu telah melakukan amalan penghuni surga sampai ketika jarak antara dia dan surga tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga ia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah ia ke dalam neraka. Dan sesungguhnya salah seorang di antara kamu telah melakukan perbuatan ahli neraka sampai ketika jarak antara dia dan neraka tinggal hanya sehasta saja namun karena sudah didahului takdir sehingga dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga. (Shahih Muslim)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan